Sunday, August 21, 2016

Petualangan Rayhan di Stadion Kanjuruhan

20 Agustus 2016, jam 13.00 WIB (Kab.Malang)

Pulang sekolah, belum sempat saya membuka gembok pagar, Rayhan sudah melepas bajunya. Menjumput dengan ujung jarinya. Baju beskap dilepas dan kini dia hanya memakai kaos dalam dan celana. Rayhan hari ini bertugas memakai baju adat Sumatera Selatan. 'Bertugas", demikian saya menyebutnya, menjelaskan padanya apa dan kenapa hari ini tidak pakai baju seragam sekolah seperti biasanya.
"Nanti malam ada Arema di SCTV".. ucap Rayhan memberi berita, artinya nanti malam dia akan nonton pertandingan.
Arema Vs Borneo, lanjutnya memberi keterangan.

Kami masuk dan ngobrol singkat tentang Jadwal Arema main lawan Borneo. Ah tiba tiba saja merasa ini waktu yang tepat mengajak Rayhan nonton pertandingan langsung ke stadion. Mengingat pertandingan pada hari Sabtu, dan lawan main dari luar pulau. Rayhan bisa istirahat di hari Minggu dan penonton pun perkiraan kami tidaklah terlalu penuh. Terakhir, cek saldo di dompet hehehe...mengingat ini akhir bulan, sepertinya hanya cukup untuk kelas ekonomi. Juga alasan bahwa kami belum tahu apakah Rayhan akan bertahan didalam stadion selama 15 menit, 30 menit,atau sampai akhir sesi pertandingan. 

Setelah menyiapkan kedua adiknya pada orang yang kami percaya,kami berangkat naik motor. Ke kantor Arema dulu, beli tiket, lalu langsung menuju stadion. Perjalanan dari rumah sekitar 60-90 menit untuk sampai stadion. Cukup jauh dan pegal juga. Kami sempat berhenti dua kali karena Rayhan pingin ke toilet.

Kami akhirnya sampai di stadion sekitar jam 17.00 WIB. Lalu mengajaknya berkeliling mengobservasi lingkungan. Memastikan lingkungan aman buatnya dan dia merasa yakin. Beberapa kali dia menanyakan tentang petasan dan kami menjelaskan bahwa di stadion dilarang menyalakan petasan, dan banyak polisi yang menjaga dan memeriksa barang bawaan, jadi aman dari petasan. Kami juga menjelaskan, bahwa nanti akan ada bunyi terompet dan drum dari suporter Aremania, suaranya seperti drumband di sekolah. Rayhan mengangguk.

Kami masuk dari pintu entah yang mana, pokoknya masuk saja... lalu mencari tempat duduk yang nampak pas mata memandang ke lapangan, tidak terlalu dekat dengan Aremania yang bawa drum dan terlalu penuh. Jadi masih cukup nyaman untuk sekedar Rayhan sedikit berjalan-jalan jika bosan, dan cukup dekat dengan tangga keluar sekaligus toilet (toilet ada di bawah tangga keluar). 
aahh.. rasanya senang lihat Rayhan begitu bergembira. Meski kami juga sedikit deg-degan dengan apa yang akan terjadi pada Rayhan dan pada pertandingan ini nanti. Kami sempat berpindah duduk dengan hampirmemutari stadion, karena beberapa orang di belakang kami, beberapa kali berkata agak kasar meski bermaksud bercanda dengan temannya,

Pertandingan segera dimulai, suara mikrofon menyebut pemain Arema yang akan turun, Rayhan menyambut dengan ikut menjawab nama beberapa pemain dan nomor punggung yang dikenalnya. Rayhan mengikuti arahan tangan suporter. Saat mengangkat syal, dia melakukan hal yang sama. Begitupun saat mengangkat tangan, bertepuk tangan. 
Sejak awal, saya wanti-wanti padanya untuk tidak berteriak kalau Borneo gol, karena kita pendukung Arema. Jika Arema gol, Rayhan boleh berteriak hore. Kadang dia gak begitu memperhatikan mana dan siapa yang gol, begitu bola masuk gawang udah teriak saja... (padahal mama yang takut kita diomelin kanan kiri karena dukung lawan).

Tiga puluh menit berjalan, Rayhan cukup nyaman. Beberapa kali mata dan telinganya waspada dengan jenis suara terompet yang berbeda dan suaranya mirip luncuran kembang api ke angkasa. Kami memastikan dan menunjukkan padanya bahwa itu bukan kembang api atau petasan. Kadang spontan tangannya menutup telinga dan memejamkan mata. Lalu kembali seperti biasa jika dia rasa aman.

Babak kedua dimulai dan Arema mencetak gol, Rayhan bersorak, melompat, mengibarkan syalnya ke udara. Hehehe.. rasanya kami seperti lebih antusias nonton Rayhan sepanjang pertandingan. Lima menit menjelang akhir pertandingan, kami keluar stadion lebih dahulu, sebagai antisipasi supaya tidak terlalu berdesakan. Malam itu, Rayhan nampak suka dan bergembira sekali. Nanti kapan-kapan kita nonton lagi ya... kita berpetualang lagi di tempat-tempat keramaian yang lainnya... 

Wednesday, August 10, 2016

Rayhan dan AREMA (Selamat Ulang Tahun Arema, Salam Satu Jiwa)

Lamaaa gak nulis di blog, sekitar tiga tahun sejak postingan terakhir. Pagi ini,sebuah berita membuatku tergerak untuk menulis kembali. Berita dari seorang kawan, bahwa video Rayhan diputar di depan aremania di depan balaikota Malang. Betapa tidak bikin saya meleleh sepanjang perjalanan, dan tiba tiba banyak baliho sepanjang jalan menjadi hiasan paling indah buat saya. 
kok bisa? 

Semua berawal dari Rayhan enam tahun lalu, yang mulai mengenal sepakbola, mengenal klub arema. Lalu minta dibelikan baju bola. Siapa sangka, Rayhan cinta mati dengan kostum bola Arema. seharian penuh dia pakai.Saat sekolah pun dia pakai,seragamnya dipakai di luar dan baju arema di bagian dalam, cuci kering pakai selalu baju arema. Kecintaannya berlanjut sampai saat ini. Setiap Arema bertanding, Rayhan duduk manis di depan TV. Sampai malampun dia tetap menunggu. Bahkan kadang dia tertidur dengan memeluk syal arema dan TV masih menyiarkan pertandingan. 

Suatu hari, saya mengunggah foto Rayhan saat tertidur nonton pertandingan di TV ke akun media sosial. Ternyata berita itu sampai pada seorang teman yang menyampaikan ke pihak manajemen Arema. Kami pun ditelpon untuk diundang bertemu pemain saat berlatih. Saya merasa ini mungkin PHP, atau bisa jadi akan batal mengingat jadwal pemain tentu sangat sibuk. Saya diam tanpa bercerita pada Rayhan karena pasti dia akan kecewa jika ditunda atau batal.Ternyata tidak... ternyata ini beneran. Sebuah mobil arema berhenti di depan rumah. Sejak jam 15 Rayhan sudah bersiap.  ah rasanya seperti artis aja si Rayhan... dijemput, disambut, disalami,diajak berlatih menendang bola, dan foto bersama pemain. Saya sungguh tidak menyangka para pemain baik baik banget, sangat tidak menyangka manajemen mengapresiasi kecintaan Rayhan pada Arema. 

Belum cukup sampai disitu, kami dikabari tentang video Rayhan yang dibuat oleh Arema TV dan diunggahke youtube. Nonton videonya berpuluh kali,dan berpuluh kali pula kami menangis haru dan bahagia.dan hari ini kembali terharu dan bersemangat saat mendapat info mengenai video tersebut yang diputar pada acara launching AremaTV dan ulang tahun Arema, didepan ratusan orang... bayangin bahwa itu Rayhan anak kami. Rayhan yang dulu sering dicibir karena tak kunjung bicara verbal di usia 3 tahun, Rayhan yang orang mengolok anak nakal tak bisa duduk sama sekali, yang orang enggan jika Rayhan main ke rumahnya karena akan keluar masuk dan membuka banyak benda. Heyy...itu Rayhan, yang diterima dengan baik oleh Arema dan Aremania. itu Rayhan yang bersemangat berlari mencetak gol di lapangan.

Itu Rayhan, yang menganggkat tangan ke udara dan mengepalkannya ke langit.

Thankyou Arema, Rayhan loves you. Arema is not justa football.. 
Happy birthday to AREMA.